Pemain Chelsea FC (John George Terry)

John George Terry (Captain, Leader, Legend)










Kebangsaan: Inggris
Tanggal Lahir: 1980-12-07
Tinggi Badan: 187cm
Berat Badan: 90.34kg
Shirt No: 26
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Nottingham Forest ( pinjaman)
Posisi: Pemain Belakang



John Terry

Pemain inti Chelsea dan pahlawan sejati bagi fans, John adalah kapten tim yang paling sukses dalam sejarah Chelsea, menjadi bek tengah terbaik saat ini.
Berani berjibaku menghadapi lawan dan mahir membaca situasi pertandingan, komandonya di lapangan serta caranya mengatur irama permainan tim, membuatnya menjadi bek yang luar biasa
Lahir di LondonTimur, John bergabung dengan Chelsea sejak usia 14 tahun, awalnyaIa bermain sebagai gelandang
Mengisi posisi di tim junior sebagai bek tengah karena tak ada pilihan pemain, Ia tidak ragu melakukannya, dibantu oleh pertumbuhan fisiknya yang meningkat cepat.
Pinjaman yang singkat dan suksesdi Nottingham Forest membantunya melewati proses kedewasaan dan pernah dididik langsung oleh Marcel Desailly dan Frank Leboeuf, membuatnya terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea setelah dua musim dari debutnya.
Ia menjadi kapten tim dibawah asuhan Desailly pada 2004 dan mempersembahkan gelar pada musim pertamanya sebagai kapten tim,
meraih gelar Piala Carling, John menjadi salah satu dari empat kapten Chelsea yang berhasil membawa kehormatan besar bagi Klub dan Ia tidak hanya menjadi pemain hebat di lapangan pada musim 2004/05 namun juga membawa kesuksesan dengan penampilan kelas Dunia yang dimainkan dalam setiap pertandingan serta mencetak delapan gol penting.
Ia terpilih sebagai Pemain Terbaik PFA oleh rekan-rekan seniornya, pemenang penghargaan pertama di Chelsea.
Performa John yang luar biasa berlanjut di musim 2005/06, namun cedera merenggut kesempatannya bermain penuh sampai akhir musim di Liga Utama saat meraih gelar untuk kali kedua.
Menorehkan 7 gol di semua ajang kompetisi dan terpilih sebagai pemain Chelsea terbaik untuk kedua kalinya.
Meskipun Ia telah mengantongi 300 kali penampilan, namun musim 2006/07 terhambat oleh cedera punggung yang membutuhkan waktu lama dalam penyembuhannya.
Ia segera kembali bertarung dalam setiap pertandingan untuk menjadi jawara dalam meraih gelar piala FA di stadion baru Wembley.
Cedera mengurangi angka penampilannya musim itu, hanya melakoni 37 kali dari 62 kali pertandingan di musim 2007/08. Cedera Lutut, pipi, kaki dan siku pernah dialaminya, maka sang pelatih Avram Grant menggambarkannya sebagai seorang “Bionic”, Ia selalu memberikan komando rekan-rekannya di lapangan pada pertandingan pertama kami di ajang Final Liga Champion di moskow.
Dibebani harus menang pada pertandingan di stadion Luzhniki dalam rangka mengembalikan gelar juara ke London, Ia berjibaku dilapangan pertandingan yang becek dan menciptakan peluang yang masih membentur tiang gawang.
Disegani klub-klub lain, JT bangkit kembali pada musim 2008/09 untuk memimpin rekan-rekannya dalam era baru dibawah asuhan pelatih Luiz Felipe Scholari serta Guus Hiddink, dan performanya tidak berubah sesuai yang diharapkan.
Menampilkan performa terbaik dalam bertahan sekaligus kapten tim tetap di tunjukkannya di beberapa pertandingan, walupun sempat diganjar kartu merah saat melawan Manchester City (yang akhirnya dibatalkan) dan ketika melawan Everton.
Pertandingan terbaiknya dalam musim itu adalah ketika berhasil menahan imbang 0-0 saat melawan Barcelona di Nou camp, yang pada saat itu Barcelona menjadi klub yang paling sering mencetak gol.
Walaupun kami tersingkir pada awal Februari, John masih mempersembahkan gelar runner up dalam tugasnya sebagai kapten serta memenangkan Piala FA untuk kali kedua.
Musim 2009/10, JT kembali meningkatkan performanya melebihi musim-musim sebelumnya dan berhasil menjadi kapten Chelsea pertama yang mempersembahkan gelar Double Winner.
Di lapangan, Terry tidak pernah melewatkan satu pertandingan pun karena cedera, sementara rekan-rekannya banyak yang mengalami masalah dengan kebugarannya, bek Chelsea lainnya,  mengalami absen panjang pada pertandingan tertentu, dirinyalah yang selalu dimainkan pada seluruh pertandingan musim itu baik bersama Ricardo Carvalho, Branislav Ivanovic maupun Alex.
Pada pertandingan kontra Manchester United di kandang, nama sang kapten melambung karena sundulannya menjadi satu-satunya gol pada pertandingan itu dan ketika berita tentang kehidupan pribadinya mulai muncul, responnya sudah bisa ditebak, tidak menggubrisnya, bahkan berhasil memenangkan pertandingan di Burnley untuk meraih tiga angka
Ia kembali mencetak Gol bagi kami untuk melaju ke semi final Piala FA. Setelah berhasil meraih gelar Liga Premier ketiganya minggu lalu, Ia melakukan hal yang sama di ajang piala FA dengan cedera tulang yang menghantuinya, hampir mencetak Gol jika saja sundulannya tidak membentur mistar gawang.
Musim kedua dibawah asuhan Carlo Ancelotti, Terry tetap mempertahankan performanya ketika banyak rekan-rekannya kehilangan performa mereka selama pertengahan musim dingin yang buruk, hasilnya sangat mengecewakan ketika sang kapten cedera selama 2 minggu pada bulan November.
Meskipun musim 2010/11, adalah musim tanpa gelar satupun bagi John, pada bulan April saat bertanding di kandang melawan Spurs, Ia menorehkan rekor penampilan ke 500 bagi Chelsea, dan hanya 5 pemain yang berhasil melakukannya.

Terry menunjukkan karakterisitknya meski sempat didera cedera di musim 2011/12. Yang paling serius ketika ia menderita cedera lutut di awal Januari yang membuatnya absen selama delapan pertandingan, dan membuat ia bermaind di sepanjang bulan dengan rasa sakit di lutut. Tapi ia kemudian pulih dengan cepat setelah melakukan operasi di bulan Februari dan membantu tim menang di laga kedua melawan Napoli serta turut menyumbangkan satu gol.
Terry terus menunjukkan tradisinya dengan mencetak gol sejak musim 2005/06 dan dia selalu bisa dipasangkan dengan siapa saja baik David Luiz, gary Cahill maupun Branislav Ivanovic.
Meski begitu, Terry harus kecewa karena tidak bisa tampil di final Liga Champions melawan Bayern Munich setelah mendapatkan kartu merah di semi final melawan Barcelona. Namun ia tetap diijinkan untuk mengangkat trofi bersama Frank Lampard beberapa waktu setelah ia turut membantu Chelsea menjuarai Piala FA.

Debut Internasional
Debutnya bagi Timnas Inggris terjadi pada bulan Juni 2003 kontra Serbia dan Montenegro, menjadi skuad inti untuk memperkuat Negaranya di ajang Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006, dipercaya untuk menjadi Kapten Timnas dikedua ajang tersebut, dibawah asuhan pelatih Inggris saat itu Steve McClaren.
Pemain pertama jebolan akademi Chelsea yang bermain bagi Timnas Inggris sejak Ray Wilkin pada pertengahan tahun 70-an, Terry menjadi pemain kami yang menjadi Kapten Timnas, walaupun jabatan itu tidak dipegangnya pada era kepelatihan Fabio Capello pada Februari 2010 seiring pemberitaan tentang dirinya di media.
Setelah meraih gelar Piala FA bagi klubnya, John menciptakan Gol internasional pertamanya di stadion New Wembley, sundulannya mampu menyamakan kedudukan 1-1 saat melawan Brasil
Dengan cedera yang menghalangi kesempatannya untuk memperbaiki performa timnas Inggris dalam ajang kualifikasi Piala Eropa 2008, Ia memimpin negaranya pada kualifikasi Piala Dunia 2010 di Afrika, dan menorehkan empat kali penampilan,  membuat moment yang jarang terjadi ketika Ia menahan tendangan menggunakan kepalanya, yang hanya berjarak beberapa senti dari tanah saat pertandingan kontra Slovenia.
Bulan Maret 2011 Terry kembali dipilih menjadi kapten Inggris oleh Capello. Tapi kemudian ban kapten kembali dicopot setahun kemudian. Tapi ia tetap memberikan yang terbaik untuk negaranya dan tampil cemerlang di Piala Eropa 2012. Terry memutuskan untuk pensiun dari timnas Inggris pada 23 September 2012.

Read  Comments


Pemain Chelsea FC (Frank James Lampard)

Frank James Lampard



Kebangsaan: Inggris
Tanggal Lahir: 1978-06-20
Tinggi Badan: 184cm
Berat Badan: 88.0kg
Shirt No: 8
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: West Ham United, Swansea City (Pinjaman)
Posisi: Gelandang

Frank Lampard


Menyandang gelar pencetak gol kemenangan di Liga, piala FA dan final Liga Champions, tidak ragu dalam mengambil tendangan penalti, umpan-umpan yang gemilang dan memecahkan rekor sering tampil, Frank Lampard memiliki semua kriteria tersebut sebagai pesepakbola, bahkan dalam minggu-minggu pertandingan dan diluar pertandingan dedikasinya merupakan prestasi dari bakat alami yang dimilikinya. Dia tidak diragukan lagi sebagai seorang pemain terbaik yang pernah memakai kostum Chelsea.
 Setelah awal musim yang biasa-biasa saja di Stamford Bridge, dengan koleksi 15 gol dalam dua musim diikuti transfer senilai 11 juta poundsterling dari West Ham, Frank menjelma menjadi salah satu pemain terbaik Eropa.
Tanda tanda kepiawaiannya dalam mengatur ritme pertandingan rekan-rekannya adalah ketika berhadapan dengan Patrick Viera dari Arsenal di laga final Piala FA dengan mengalahkannya di akhir musim pertamanya.
Pada musim 2003/2004, musim pertama dibawah kepemilikan Roman Abramovich dan musim ketiga di klub bagi Frank, ia tetap mempertahankan posisinya walaupun banyak pendatang baru dan kepiawaiannya hanya dapat dikalahkan oleh Thierry Henry ketika penghargaan bagi pesepakbola Inggris diumumkan.
Penampilan terbaiknya terus berlanjut hingga musim 2004/05, seperti halnya mencetak gol, tendangan kerasnya mampu melesatkan Chelsea menjadi  jawara liga Inggris musim itu, sekaligus sebagai pencetak gol terbanyak bagi seorang gelandang dengan menorehkan 13 gol di liga dan total 19 gol di semua ajang kompetisi. Tak ada satupun pemain yang lebih pantas menciptakan dua gol ajaib ke gawang Bolton selain dirinya yang memastikan kemenangan pada kompetisi tersebut.
Menjadi pemain terbaik versi majalah olahraga pada tahun itu sekaligus  runner up di ajang penghargaan pesepakbola Eropa dan penghargaan pemain terbaik Dunia  dalam pemungutan suara pada tahun 2005, Frank terus membuktikan kemampuannya dalam sepakbola modern yang membuat timnya dapat mengulangi sukses mempertahankan gelar liga Inggris musim 2005/2006.
Pada Desember 2005, dia tidak dapat bermain karena terserang virus,  hal ini mengakhiri rekor 164 kali pertandingan berturut-turut di liga Inggris, dikalahkan oleh rekor kiper Brad Friedel.
Musim 2006/07, 62 kali penampilannya adalah jumlah tertinggi dari pemain Chelsea lainnya dalam satu musim dan walaupun musim berikutnya dihalangi oleh dua kali cedera dan masa berkabung, Frank terus menjaga konsistensi Chelsea melalui kelihaiannya dilapangan tengah pada setiap pertandingan dan berhasil mencetak 20 gol di akhir musim.
Cedera yang melanda memang patut disayangkan, namun tragedi penting terjadi pada bulan April 2008 dengan meninggalnya Ibunda Frank. Dengan keteguhan hati dan kepercayaan diri Ia mencetak gol penting dari titik penalti pada laga semifinal Liga Champions melawan Liverpool sekembalinya dari cuti duka cita, diikuti torehan gol dramatis untuk menyamaan kedudukan di Final, merupakan musim yang paling berkesan bagi Frank Lampard.
Sejak saat itu Lampard telah menjadi gelandang  yang mampu mencetak gol terbanyak bagi Chelsea sekaligus sebagai pemain Chelsea yang meraih gelar penampilan terbanyak bersama timnas. Kontrak lima tahun telah ditanda tangani pada musim panas tahun 2008, dan dia cepat beradaptasi untuk menemukan bentuk permainan dalam mencetak gol, menggetarkan jala lawan dengan keberanian menusuk dari sisi lapangan di Hull pada Oktober tahun ini, secara otomatis menjadi pesaing dalam gol terbaik Chelsea musim ini walaupun akhirnya dimenangkan oleh Michael Essien dengan tendangan volinya ke gawang Barcelona di Liga Champion.Ketika performa permainan rekan-rekannya mulai menurun, performa Frank tetap tak berubah dibawah era kepelatihan Luiz Felipe Scholari, mencetak beberapa gol penting selama natal 2008 untuk tetap menjaga jarak dengan pimpinan klasemen.
Kedatangan Guus Hiddink pada pertengahan musim memberikan kebebasan bereksperimen di lapangan bagi lampard, dan Ia membayar kepercayaan sang pelatih dengan gol pada menit-menit akhir di ajang Liga Inggris untuk memastikan kemenangan atas Wigan dan skor 4-4 pada laga yang menegangkan melawan Liverpool di ajang liga Champion, sebelum akhirnya tersingkir dari kancah Eropa dengan hasil kontroversial ketika melawan Barcelona. Namun ada kegembiraan ketika sepakannya ke gawang Everton di babak kedua membawanya memenangkan piala FA 2009, perayaan golnya tersebut ditujukan sebagai penghormatan bagi ayahnya yang bermain pada semi final piala FA 29 tahun lalu.
Dengan torehan 27 gol yang luar biasa dari lapangan tengah pada musim 2009/10 serta umpan-umpan gemilangnya Chelsea berhasil memenangkan Double Winner, performa Frank semakin tajam seiring usianya, khususnya pada faktor rentan cedera dan kelihaiannya dalam menghindari hukuman kartu kuning selama kompetisi berlangsung.
Musim 2009/10 adalah musim yang sangat bersejarah buat Frank, di wembley ketika dia menyumbangkan Gol pada laga Community Shield, turut  mengatur permainan rekan setimnya dan memenangkan laga dengan tendangan penalti.
Di usia 31 tahun, dalam 10 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun sebelum membuahkan 4 gol di 3 laga kandang pada bulan Oktober.
Setelah gagal mengeksekusi penalti ke gawang Manchester City di awal laga setelah Natal, Ia berhasil mengeksekusi dua penalti ke gawang Portsmouth dan West Ham yang berhasil mengangkat Timnya keluar dari keterpurukan.
Irama permainannya kembali bangkit setelah kecewa karena disingkirkan Inter Milan pada babak pertama penyisihan grup Liga Champion dengan melesakkan 4 gol ke gawang Aston Villa dengan skor akhir untuk Chelsea 7-1
Prestasi, itulah kata yang tepat diberikan padanya atas gol-golnya di setiap pertandingan, mengoleksi 150 gol bagi Chelsea dan melampaui rekor Roy Bentley untuk menjadi pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang masa di Chelsea.
Kembali mencetak gol dari titik penalti ke gawang Aston Villa di wembley untuk memastikan satu tiket di putaran final piala FA, fokus pertandingan dialihkan pada  kompetisi tersebut, dan pada laga itulah Frank benar-benar di andalkan.
Terjadu perayaan besar di Anfield saat Ia berhasil menaklukan tuan rumah mantan klub dari rekan setimnya Nicolas Anelka untuk memastikan kemenangan penting dari sisa pertandingan musim itu.
Pada pertandingan terakhir di kompetisi Liga Frank mendapatkan kesempatan mengeksekusi penalti untuk memberikan dua gol bagi tim asuhan Carlo Ancelotti sebagai modal dalam perebutan tempat saat melawan Wigan, dan merencanakan rotasi pemain dimana kami harus mengalahkan Portsmouth pada final piala FA.
Adalah tendangan bebas Drogba yang memecah kebuntuan saat berlaga di Wembley, walaupun kontribusi  maksimal Frank adalah eksekusi penalti yang melebar di samping gawang, ia tetap naik ke podium untuk mengangkat Piala bersama John Terry.
Musim 2010/11 adalah musim dimana Lampard didera cedera panjang. Pulih dari operasi hernia, Ia mengalami cedera Tendon di bagian atas kakinya dalam sesi latihan yang membuatnya absen empat bulan lebih lama dari yang diperkirakan Tim.
La menorehkan gol keduanya pada pertandingan pertama musim 2011 dan terus mengoleksi 13 gol sampai akhir musim. Pada pertandingan Kandang Liga Champion tanggal 6 April kontra Manchester United, dia menjadi salah satu dari empat pemain yang berhasil tampil 500 kali bagi Chelsea.
Sebelum Di Chelsea
Ironisnya, Frank selalu mempunyai kebiasaan yang menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak disukai oleh beberapa Klub yang pernah diperkuatnya.
Bersama Ayahnya yang melatih di Tim utama West Ham, ketika remaja Frank bergabung di Klub tersebut, sebagian pendukung di Upton Park meneriakkan Nepotisme karena hal itu. Ia selalu tampil untuk West Ham yang berada di urutan kelima pada akhir musim 98/99 dan dipanggil untuk memperkuat Timnas pada musim berikutnya.
Namun ketika Pelatih Harry redknapp dan Frank senior dipecat pada tahun 2001, sudah saatnya bagi Frank untuk pindah dan meskipun Leeds yang memungkinkan untuk menjadi tujuannya pada saat itu, dan disekitar London para pesepakbola bergabung dengan klub yang mampu untuk meningkatkan karir sepabola mereka.
Gol Internasional
Setelah debutnya menghadapi Belgia pada tahun 1999, Frank harus menunggu hingga Juni 2003 untuk bermain 90 menit bersama Timnas Inggris, dan dia  berhasil mencetak gol pertamanya pada bulan Agustus ke gawang Kroasia.
Ialayak menjadi skuad inti Inggris di piala Eropa 2004 dan terpilih sebagai pemain terbaik tahun itu dengan torehan 3 gol di 4  pertandingan. Dan terpilih kembali pada tahun 2005.
Yang mengejutkan adalah Frank gagal mencetak satu golpun pada ajang piala Dunia 2006 di Jerman, walaupun lebih sering melakukan tembakan ke gawang dari pemain manapun.
Hal tersebut menimbulkan banyak kritik, tahun-tahun kejayaannya yang penuh gelar penghargaan mendadak terlupakan, namun dibawah arahan pelatih Steve McClaren dia kembali mencetak gol, dan juga ketika dilatih oleh Fabio Capello, kritikan terhadap Frank mulai dipertanyakan dan mulai dihargai dalam sepak terjangnya di Timnas Inggris.
Tidak seperti pada tahun 2006, Frank tampil di piala dunia 2010 dengan performa terbaiknya, melebihi standardnya sendiri yang luar biasa.
Bagaimanapun Capelo meracik para pemain tengahnya, Gol-gol Frank kembali berkurang meskipun ia menjadi salah satu pemain terbaik saat laga melawan Slovenia pada pertandingan ketiga di grup dan yang paling diingat adalah ketika gol pertamanya di piala dunia tersebut dianulir oleh wasit karena keputusan hakim garis yang merugikan sehingga Inggris harus berhadapan dengan jerman.
Operasi hernia menyebabkan Ia harus absen pada awal pertandingan kualifikasi piala eropa 2012 di Inggris namun Ia kembali pada tahun 2011 dengan gol-gol dan kemenangan bagi The Three Lions. Tidak ada satupun pemain Chelsea yang melebihi jumlah penampilannya bagi Timnas.
Musim 2011/12 ini menjadi pertunjukkan bagaimana Lampard pelan tapi pasti semakin mendekati rekor gol Bobby Tambling sebagai pencetak gol terbanyak bagi klub. Dan meski menginjak usia 34 tahun pada Juni kemarin, Lampard tetap membuat lebih dari 50 penampilan dalam semusim lagi di musim 2011/12 ini.

Menjelang berakhirnya musim ini, kemampuan Lampard dan mengalamannya kembali mencuat. Ia mencetak gol lewat tendangan bebas di semi-final Piala FA melawan Tottenham di Wembley dan memberikan umpan bagi Didier Drogba untuk mencetak gol kemenangan di final kompetisi yang sama.

Ia mengakhiri musim dengan menjadi kapten di final Liga Champions di Munich, dan mengangkat trofi bersama kapten kami yang absen karena sanksi setelah mencetak gol penalti ketiga di babak adu penalti.

Read  Comments


Pemain Chelsea FC (Oscar Dos Santos Emboaba Junior)

Oscar Dos Santos Emboaba Junior

Kebangsaan: Brasil
Tanggal Lahir: 1991-09-09
Tinggi Badan: 179 cm
Berat Badan:
Shirt No: 11
Tanggal Bergabung: 2012-07-25
Klub Sebelumnya: Internacional
Posisi: Gelandang    

Emboaba Oscar

Oscar yang memiliki nama lengkap, Oscar dos Santos Emboaba Junior akan berusia 21 pada bulan September dan direkrut pada 25 Juli 2012.

Ia merupakan pemain timnas Brasil dan telah bermain untuk dua klub di tanah kelahirannya sebelum kepindahan ini.

Sebelumnya, Oscar merupakan pemain asli didikan Sao Paolo. Dirinya masuk tim utama pada 2008. Di tahun yang sama, timnas Brasil U17 yang dibelanya berhasil menjuarai Piala Dunia U17.

Pada Desember 2010, Oscar memutuskan untuk pindah ke Internaciona, klub yang bermarkas di Porto Alegre di bagian sangat selatan di Brasill. Tahun 2011 dan 2012 mereka memenangi Kejuaraan Liga Brasil dan Oscar juga bermain di 2010 FIFA Club World Cup sebagai pemain pengganti, kompetisi yang akan Chelsea ikuti di bulan Desember nanti, meski mereka kalah mengejutkan dari tim Kongo, Mazembe.

Oscar yang bermain untuk Brasil sejak level U15 hingga U20 membuat debutnya untuk timnas senior pada September 2011. Ia masuk sebagai pemain pengganti ketika Tim Samba bermain 0-0 melawan Argentina.

Dia kemudian bermain full time kontra Denmark pada bulan Mei. Dan dia mencetak gol pertamanya untuk timnas senior Brasil ketika mereka kalah dari Argentina 3-4 di pertandingan persahabatan di New Jersey, Amerika Serikat.

Momen spesial Oscar di turnamen internasional sejauh ini adalah Final Piala Dunia U20 di Kolombia ketika itu ia mencetak hat-trick dalam kemenangan 3-2 atas Portugal lewat perpanjangan waktu.

Dengan tinggi badan 1.79m, Oscar adalah gelandang serang yang handal dan bisa bermain melebar. Umpan-umpannya selalu akurat, ia sering bermain-main dengan bola sebelum memberikan umpan akurat ke rekan setimnya.

Read  Comments


Pemain Chelsea FC (Ramires Santos Do Nascimento)

Ramires Santos Do Nascimento

Kebangsaan: Brasil
Tanggal Lahir: 1987-03-24
Tinggi Badan: 180cm
Berat Badan: 73.0kg
Shirt No: 7
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Benfica
Posisi: Gelandang   

Nascimento Ramires

Gelandang pemilik nama lengkap Ramires Santos Do Nascimento bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2010 dikontrak selama 4 tahun setelah sebelumnya bermain satu musim bersama Benfica.
Debutnya bersama Chelsea saat menang  2-0 kontra Stoke pada akhir Agustus,  Ramires masuk pada menit-menit akhir untuk menggantikan Michael Essien,  sebelum bermain dari menit pertama ketika melawan Fulham dan bermain penuh saat melawan Blackpool pada kompetisi liga premier serta pada pertandingan melawan New castle di piala Carling.
Secara keseluruhan telah mengoleksi 22 kali penampilan pada awal musimnya di Chelsea, tetap memberikan performa terbaik selama masa-masa tanpa kemenangan antara bulan November dan Desember, dan memperoleh hadiah penalti di White Hart lane yang memberikan kami kesempatan untuk mengalahkan Spurs.
Gol pertamanya bagi Chelsea dicetak ketika menghabisi Bolton dengan skor telak 4-0 pada akhir Januari, dan intimidasi yang didapatnya di tengah pertandingan menunjukkan betapa populer dirinya di Stamford Bridge.
Pada akhir Maret ia mencetak gol kedua bagi Chelsea, melewati dua bek Manchester City sebelum menempatkan bola pada sudut atas Gawang. Itu adalah sebuah serangan yang patut di acungi jempol oleh Klub, dan menjadi gol terbaik musim itu atas pilihan suporter.
Ramires absen pada tur pra musim kami di asia karena bermain di ajang Copa Amerika, namun kembali ke Inggris dengan performa yang meningkat, dan membuktikan bahwa dirinya merupakan pemain kunci bagi Andre Villas Boas di skuad baru Chelsea. Mencari kesempatan untuk menjadi pemain inti di antara tiga pemain tengah, dan memberikan kontribusi yang besar dalam membantu serangan. Dua golnya di awal musim ke gawang Swansea menunjukkan kontribusi positif untuk menjalani musim kompetisi.

Pemain asal Brasil ini tetap menjadi pemain penting bagi The Blues di musim dingin sebelum cedera ligament di kaki kanannya ketika membantu kami memenangi laga lawan QPR di Piala FA membuatnya harus absen selama sebulan.
Meski begitu, dia hanya absen di tiga laga sebelum akhirnya kembali dan menunjukkan performa yang konsisten. Dia kembali mencetak gol, termasuk gol krusial lawan Valencia di bulan Desember.
Di bawah asuhan Roberto Di Matteo, Ramires bermain di posisi sayap kanan dan turut membantu pertahanan. Ini yang membuatnya menjadi pemain dengan reputasi tinggi.
Ramires turut mencetak gol ketika Chelsea melumat Tottenham Hotspur 5-1 di semi-final Piala FA. Dan tentunya yang tidak akan dilupakan adalah golnya ke gawang Barcelona di semi-final Liga Champions.
Namun sayangnya ia harus absen di final Liga Champions karena terkena akumulasi kartu kuning, tapi itu tidak menyurutkan semangatnya di Final Piala FA. Ia mencetak gol di final Piala FA kontra Liverpool. Pertandingan itu dimenangkan oleh The Blues dengan skor 2-1.
Sebelum di Chelsea
Ramires menghabiskan satu musim bersama Benfica dan turut andil membantu mereka meraih gelar Liga, unggul 5 point atas Braga yang menjadi Runner up.
Selama kompetisi berlangsung, pemain berusia 23 tahun ini telah menjalani 26 kali penampilannya di Liga, menorehkan 4 gol termasuk golnya di menit-menit akhir ke gawang Vitoria Guimaraes pada debut pertamanya.
Pemain kelahiran Rio ini ditransfer oleh Benfica dari Klub Cruzeiro, pada saat ia pertama kali dipanggil untuk memperkuat Timnas Brasil di ajang piala Konfederasi 2009, kompetisi yang dengan mudah mereka menangkan, dan ikut ambil bagian juga dalam kualifikasi Piala Dunia.
Memiliki performa bagus sebagai gelandang baik gelandang tengah atau gelandang kanan, Ia hanya bermain selama dua musim di Belo Horizonte bersama Cruzeiro, ditransfer dari klub sebelumnya Joinville pada tahun 2007, dan meraih juara di negaranya dengan tampil  61 kali pertandingan Liga dengan mengoleksi 10 gol.
Karir internasional

Ramires mengawali debutnya bersama timnas Brasil pada musim panas 2009 dan selalu tampil sampai mereka menjuarai piala Konfederasi di Afrika Selatan.
Terpilih sebagai salah satu dari 23 pemain yang dibawa Dunga pada ajang piala dunia setahun kemudian, dia tampil empat kali dari lima partai yang dimainkan Brasil namun tidak tampil pada saat mengalahkan Belanda 2-1 pada babak perempat Final karena akumulasi dua kartu kuning. Dia hanya tampil kembali menghadapi Chile pada babak pertama sistem gugur, serta ikut memperkuat negaranya pada Olimpiade 2008 di Beijing.

Read  Comments


Pemain Chelsea (Gary James Cahill)

Gary James Cahill

Kebangsaan: Inggris
Tanggal Lahir: 1985-12-19
Tinggi Badan: 188cm
Berat Badan:
Shirt No: 24
Tanggal Bergabung: 2012-01-16
Klub Sebelumnya: Burnley (pinjaman), Bolton, Sheffield Utd (pinjaman), Aston Villa
Posisi: Pemain Belakang

Gary Cahill

Gary Cahil dikontrak Chelsea pada tanggal 16 Januari 2012, Ia menjadi pemain timnas Inggris kelima yang bergabung di Stamford Bridge dari Bolton Wanderer, bek berusia 26 tahun ini mengatakan: “Chelsea adalah Klub besar, ini adalah klub yang mampu meraih juara dari musim ke musim, dan ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk menjadi bagian dari hal itu, Kesempatan yang tidak dapat anda tolak.” Ia menggunakan kaos bernomor punggung 24.
Lahir di Sheffield pada Desember 1985, Cahill bergabung dengan klub sepakbola Aston Villa saat berusia 15 tahun,  namun bermain untuk Burnley pada pertengahan musim 2004 dengan status pinjaman, dan debutnya saat melawan Nottingham Forest dengan kemenangan 1-0.
Mengoleksi 32 kali penampilan di semua kompetisi bagi The Clarets, menggondol penghargaan  sebagai pemain terbaik dan pemain muda terbaik di Turf Moor sebelum kembali ke tim utama Villa di akhir tahun 2005, menaklukan Wycombe 8-3 pada pertandingan Piala Liga, namun tidak harus menunggu sampai  April saat ia merumput di Liga Utama Inggris saat mengalahkan Arsenal 5-0.
Pemain bertahan tersebut terus mempertahankan posisinya di tim inti, musim berikutnya diposisikan sebagai Central bek dibawah asuhan Martin O’neill, namun setelah dua kali penampilannya pada musim 2007/08, Ia dipinjamkan kembali, bermain untuk Sheffield United, menciptakan dua gol dari 16 kali penampilannya bagi klub Bramall lane tersebut.
Kontrak senilai 5 juta Poundsterling, memboyongnya bermain di Bolton pada januari 2008 dan Cahil dengan cepat mendapatkan tempat di Reebok Stadium, menjadi pemain pilihan utama pelatih Gary Megson untuk membantu mereka menghindari zona degradasi.
Menjadi punggawa Timnas U21 Inggris sejak awal 2007, Cahill termasuk pemain timnas pada ajang kualifikasi Piala Dunia melawan Kazakhstan pada juni 2009, namun harus menunggu sampai September 2010 untuk debutnya, ketika Ia menggantikan Michael Dawson yang cedera untuk mendampingi John Terry di central pertahanan dengan kemenangan 4-0 melawan Bulgaria.
Maret 2011, Cahill menjadi skuad inti timnas di pertandingan persahabatan melawan Ghana, dan mencetak gol internasional pertamanya ke gawang Bulgaria pada bulan September (gambar dibawah)
Performanya di klub tetap tinggi dan konsisten dibawah bimbingan Owen Coyle, dan Ia telah mengoleksi 36 kali penampilan di liga selama musim 2010/11, namun ia menolak memperpanjang kontrak dengan Klub asal Lancashire tersebut ketika kontraknya berakhir pada 2012.
Hal ini membuat banyak klub berminat untuk meminangnya, namun Stamford Bridge lah yang dipilih Cahill sebagai tujuannya.

Awalnya Cahill tidak mendapat kesempatan untuk bermain di bawah asuhan Andre Villas-Boas tapi ia bermain ketika kami bermain imbang 3-3 melawan Manchester United. Cahill sepertinya sudah cocok bermain dengan David Luiz.
 
Sejak saat itu, Cahill bermain secara reguler dan bermain baik seperti yang ia tunjukkan ketika di Bolton Wanderers dan timnas Inggris. Ia juga mencetak dua gol di bulan Maret. Duetnya dengan John Terry diharapkan bisa terus berlanjut hingga Kejuaraan Eropa. 
 
Cahill bermain impresif saat kami mengalahkan Barcelona di leg 1 semi final Liga Champions. Tapi ia mengalami cedera di leg kedua dan tidak bermain hingga akhir musim termasuk saat final Piala FA melawan Liverpool di Wembley. 
 
Meski begitu, Cahill sudah fit dan bermain di final Liga Champions melawan Bayern Munich bersama David Luiz selama 120 menit. Ia mengakhiri musim lalu dengan indah. 
 
Debut Internasional
 
Cahill sudah bermain untuk timnas Inggris sejak level U21 pada 2007. Cahill memulai debutnya untuk timnas senior pada September 2010 menggantikan Michael Dawson yang cedera dan berduet dengan John Terry saat menang 4-0 lawan Bulgaria. 
 
Bulan Maret 2011, Cahill memulai penampilan pertamanya di tim utama melawan Ghana di pertandingan persahabatan dan mencetak gol pertamanya melawan Bulgaria. 
 
Setelah penampilan impresifnya selama lima bulan di Stamford Bridge, Cahill terpilih dalam 23 pemain yang dibawa ke Euro 2012. Sayang ia harus keluar dari skuat karena bertabrakan dengan Joe Hart dan membuat rahangnya patah di dua tempat.

Read  Comments


Pemain Chelsea (Pert Cech)

Petr Cech

 
Kebangsaan: Republik Ceko
Tanggal Lahir: 1982-05-20
Tinggi Badan: 196cm
Berat Badan: 91.71kg
Shirt No: 1
Tanggal Bergabung:
Klub Sebelumnya: Sparta Praha, Renne
Posisi: Kiper

Petr Cech


Karir di Chelsea
Petr Cech didatangkan pada tahun 2004 dengan nilai transfer sebesar 7 juta poundsterling, nilai transfer yang melebihi kiper-kiper Chelsea sebelumnya, dengan tugas utama sebagai pelapis kiper nomor satu Chelsea Carlo cudicini.
Ia segera menjadi sorotan karena tinggi badannya, kecepatan refleks dan kepercayaan dirinya saat meninggalkan gawang. karirnya di Chelsea berawal kala Jose Mourinho memainkannya sebagai kiper utama, dan selalu tampil bagus hingga menggeser posisi Cudicini.
Mempertahankan gawangnya tanpa kebobolan sekalipun pada musim pertama di Stamford Bridge secara statistik menjadikannya kiper paling andal dibanding kiper Chelsea lainnya, dan prestasinya bermain selama 1,024 menit tanpa kebobolan antara Desember sampai Maret yang membuatnya menciptakan rekor baru di Inggris
Pada akhir musim itu Ia menyabet gelar pertamanya sekaligus menciptakan rekor sebagai kiper yang paling sedikit kebobolan dan paling banyak mematahkan serangan lawan dalam satu musim di kancah liga Inggris, membuatnya dianugerahi penghargaan sarung tangan emas Barclays untuk musim 2004/05.
Meskipun pada musim 2005/06 pola pertahanan Chelsea tidak seketat musim-musim sebelumnya, Petr mampu menutupinya dan menjadi bagian penting dalam meraih gelar berturut-turut di liga Premier Inggris
Cedera kepala yang parah pada oktober 2006 sempat menimbulkan keraguan besar atas karir sepakbolanya kelak, namun petr segera melakukan operasi untuk menyembuhkan tengkoraknya yang retak, mendapatkan 30 jahitan serta diharuskan istirahat total, membuatnya dapat merumput  kembali 3 bulan kemudian.
Beberapa pekan kemudian, ia telah melakoni tujuh pertandingan baik untuk klub maupun untuk negaranya tanpa kebobolan sekalipun, selalu tampil menggunakan Pelindung kepala yang telah menjadi ciri khasnya, dan berhasil mengakhiri musim tersebut dengan meraih dua piala di liga domestik.
Cedera kembali menghantui sepanjang musim 2007/08, dan perubahan di tim manajemen membawa perubahan pula pada posisi pelatih kiper-Christophe Lollichon, mantan pelatihnya di Rennes, bergabung dengan Chelsea, menggantikan Silvino Louro yang hengkang mengikuti Mourinho.
Meskipun masih merasakan sakit di betis, pinggul dan wajahnya, pemain berpostur 196 cm itu turut berlaga bersama kami saat melakoni final liga Champion di Moskow, membuat serangkaian penyelamatan gemilang sebelum akhirnya ditaklukkan Manchester united dalam drama adu penalti.- aksinya dalam mematahkan tendangan penalti Christiano Ronaldo, membuktikan kelasnya sebagai kiper andal.
Setelah penampilan yang konsisten pada awal musim 2008/09, performa Petrdan para pemain lainnyamenurunmenjelang Natal sertapelatihbaru Luiz Felipe Scolari yang bereksperimen dengan sistem bertahan di Zona tendangan bebas telah mengakibatkan kekalahan dariFulham dan Manchester United,juga dipermalukan diajangPiala FAkarena kalah dariSouthend dan Ipswich.
Scolari memperbaiki formasi sebelumnya yang diracik Guus Hiddink,  dan puncak performa permainan Petr terjadi di Nou Camp saat Barcelona terus memborbardir gawangnya, berulang kali melakukan penyelamatan penting dari gempuran Samuel Eto’o dan Alex Helb
Ini adalah musim pertamanya yang dilalui tanpa cedera serius, bermain di 35 pertandingan Liga Premier dan disetiap ajang liga Champion.
Pada musim 2009/10 reputasi Petr meningkat dengan permainannya yang solid serta kontribusi besar dalam meraih gelar Liga Premier dan Piala FA.
Kesalahan individu berkurang, meskipun Petr dua kali melakukan blunder kontra Stoke dan Aston Villa, namun ia kembali menunjukkan performa terbaiknya dalam delapan pertandingan menjelang Natal saat kami menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Premier, Petr mengalami cedera betis saat bertandang ke San Siro yang membuatnya tidak dapat bermain di leg kedua Liga Champion untuk mengalahkan Inter, serta menyebabkannya absen di lima pertandingan. setelah kembali merumput, ia menggondol penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Premier pada akhir
musim itu dengan catatan rekor 17 kali pertandingan tanpa kebobolan dari 34 kali pertandingan yang dilakoninya.
Petr tetap menampilkan performa terbaiknya sampai akhir musim. Pada final piala FA pertama kalinya Ia menampilkan refleks yang luar biasa dalam menahan tendangan Frederic Piquionne untuk menggetarkan gawangnya, dan menghalau tendangan Kevin Prince Boateng dengan kakinya, sesaat sebelum Didier Drogba di lini depan mencetak gol melalui tendangan bebas spektakulernya.
Cech mengawali musim kompetisi berikutnya dengan cedera betis yang didapatnya saat pertandingan pemanasan pra musim, namun Ia kembali bermain tepat pada pertandingan pertama Liga dan tidak pernah absen sekalipun, bahkan berhasil menorehkan 300 kali penampilan. Ia menjadi pemain asing di Chelsea yang berhasil mengoleksi penampilan terbanyak bagi Klub, melewati rekor Gianfranco Zola sebanyak 312 kali penampilan. Pada akhir musim Ia terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea untuk pertama kalinya.
Cedera lutut yang menderanya di awal musim 2011/12 menyebabkan absen di dua pertandingan, namun tak lama kemudian dia sudah kembali berada dibawah mistar, meskipun dilanda kritik karena gol-gol yang menggetarkan gawangnya. Ia telah kebobolan lima kali oleh Arsenal sampai akhir Oktober, pertama kalinya gawang Chelsea kebobolan terbanyak sejak 2002, namun individu yang tetap tegar walau didera isu apapun adalah Petr Cech, dan dibuktikannya dengan bertahan tanpa kebobolan saat melawan Blackburn meskipun mengalami patah hidung pada awal pertandingan setelah bertabrakan dengan Ashley Cole.
Sejak itu ia selalu bermain baik di liga dan piala, tidak terpengaruh dengan kepergian Andre Villas-Boas, dan melakukan penyelamatan krusial di pertandingan besar. Yang paling penting tentu di babak tambahan saat melawan Napoli di Stamford Bridge yang memastikan The Blues lolos ke babak delapan besar.

Di liga, pemain timnas Ceska ini juga berperan penting dalam perburuan tiket ke Liga Champions. Ia tampil hebat saat menghadapi Tottenham dan melakukan penampilan ke-50 bagi klub dan timnas di musim tersebut saat menang 4-2 atas Aston Villa di akhir Maret.

Cech bermain luar biasa saat The Blues mengejar dua gelar di depan mata. Ia melakukan penyelamatan hebat dari peluang Andy Carroll di final Piala FA, dan penyelamatan krusial lain di semi-final Liga Champions melawan Barcelona.

Namun, aksi terhebatnya di final Liga Champions. Pertama-tama, ia menggagalkan penalti Arjen Robben di babak tambahan waktu ketika skor 1-1, kemudian di babak adu penalti, ia sukses menghentikan tendangan Olic dan Schweinsteiger dan memberikan kami keuntungan.

Cech mendapatkan hadiah atas penampilannya tersebut dengan kontrak baru selama empat tahun di akhir musim.
Sebelum di Chelsea
Petr adalah kiper yang sangat berbakat, terkenal saat bermain di Klub Sparta Prague dengan memecahkan rekor penampilan terlama tanpa mengalami kebobolan satupun saat usianya baru beranjak 19 tahun.
Hal yang sama juga dilakukannya di kompetisi Liga Champion, dengan lebih dari 1000 menit dilalui tanpa kebobolan satupun.
Prestasi yang membuatnya bergabung dengan Rennes di Prancis dan pada pertengahan musim keduanya setuju bergabung dengan Chelsea pada musim berikutnya dengan kontrak selama lima tahun.
Karir Internasional
Sebagai pemainTimnas U21 Petr juga menjadi pemain penting bagi kemenangan Republik Ceko saat menjuarai Piala Eropa U21di 2002, bersama Timnas Senior di ajang piala Eropa 2004 Ia berhasil tidak kebobolan di lima pertandingan,  mencapai babak semifinal dan masuk dalam susunan skuad UEFA all star dari turnamen tersebut.
Ketenarannya di kancah sepakbola internasional terus berlanjut dan Ia turut andil membawa negaranya masuk putaran final Piala Dunia 2006, kali pertama bagi Republik Ceko setelah berpisah dengan Slovakia pada 1993, juga pada ajang piala Eropa 2008, dan sangat disayangkan bahwa blundernya pada babak penyisihan Grup yang menyebabkan negaranya tersingkir.
Namun semangatnya tidak kendor dibuktikan dengan meraih penghargaan sebagai pemain terbaik Ceko untuk kelima kalinya pada 2010 dan walaupun mereka gagal masuk putaran final piala dunia 2010, Petr tetap dipercaya sebagai Kapten Timnas

Read  Comments


Chelsea FC Fans

Chelsea FC
Kedatangan Roman Abramovich mengubah Chelsea menjadi klub yang tak hanya ditakuti di Inggris, tapi juga Eropa.The Blues bermarkas di Stamford Bridge, stadion yang sudah mereka tempati sejak pertama klub London itu dibentuk tahun 1905.

Data Klub

Nama Resmi: Chelsea Football Club
Julukan: The Blues, The Pensioners
Berdiri: 1905
Stadion: Stamford Bridge (kapasitas 42.055)

Prestasi
Juara Liga Inggris: 1954-55, 2004-05, 2005-06
Piala FA: 1970, 1997, 2000, 2007 (4)
Piala Liga: 1965, 1998, 2005, 2007
Charity/Community Shield: 1955, 2000, 2005
Piala Winners: 1971, 1998
Piala Super Eropa: 1999

Rekor:
-Pemain termuda: Ian Hamilton (16 tahun dan 138 hari)
-Pemain tertua: Dick Spence (39 tahun dan 57 hari)
-Penampilan terbanyak: Ron Harris (795, 1961-80)
-Top skorer sepanjang masa: Bobby Tambling (202, 1959-70)
-Penjualan pemain termahal: Arjen Robben, 24 juta poundsterling ke Real Madrid
-Pembelian pemain termahal: Andriy Shevchenko, 30 juta poundsterling dar AC Milan
-Kemenangan terbesar: 13-0 vs Jeunesse Hautcharage di ajang Piala Winners (29 September 1971)
-Kekalahan terbesar: 1-8 vs Wolverhampton Wanderers, Divisi Satu, (26 September 1953)
-Poin terbanyak dalam semusim (tiga poin untuk kemenangan): 99 poin dari
38 pertandingan dengan system tiga angka untuk pemenang saat bermain di Divisi II (1988-89).
-Jumlah kemenangan terbanyak dalam semusim:  29 dari 38 pertandingan (2004-2005 dan 2005-2006)
-Jumlah kemenangan terminim dalam semusim: 5 (1978/79)

Manajemen
Pemilik: Roman Abramovich
Presiden klub: Bruce Buck
Direktur: Eugene Tenenbaum
Chief Executive: Peter Kenyon
Sekretaris Klub: David Barnard
Manajer : Carlo Ancelotti
Asisten Manajer : Ray Wilskin
Assistant Pelatih Tim Utama : Henk Ten Cate


Skuad
Kiper: Petr Cech,Henrique Hilario, Turnbull
Belakang: Alex, Ashley Cole, Paulo Ferreira, Branislav Ivanovic, John Terry. Bosingwa
Tengah:Michael Essien, Frank Lampard, Florent Malouda, John Obi Mikel, Josh McEchran, Yossi Benayoun
Depan: Nicolas Anelka, Didier Drogba, Salomon Kalou, Gael Kakuta, Daniel Sturridge

Read  Comments